Pages

Sunday, January 24, 2016

cara membuat laporan SM-3T 2016

cara membuat laporan SM-3T...
semoga bermanfaat bagi saudara2 yang berkarya di pelosok2 negeri ini..



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Negara  kesatuan  Republik  Indonesia  dengan  wilayah  yang  luas  dan  secara geografis maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggaraan pendidikan masih terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan terluar, dan tertinggal (Daerah 3T).
Beberapa permasalahan penyelenggaraan pendidikan, utamanya didaerah 3T antara lain adalah permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (Shortage), distribusi tak seimbang (Unbalance Distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competencies), serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang dikuasai (mismatched). Permasalahan lain dalam penyelenggaraan pendidikan adalah angka putus sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.
Sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan di daerah 3T perlu dikelola secara khusus dan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju bersama sejajar dengan daerah lain. Hal ini jadi perhatian khusus Kementrian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kebijakan Kementrian Pendidikan Nasional dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia. Program ini meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru terintegrasi dengan kewenangan tambahan (PPGT) dengan peserta berasal dari daerah 3T, (2) Program Pendidikan Profesi Guru diawali dengan Program Sarjana Mendidik di daerah 3T (SM-3T), (3) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Kolaboratif (PPGT Kolaboratif), (4) Program S-1 Kependidikan dengan kewenangan tambahan (S1-KKT). Program - program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan didaerah 3T.
Program SM-3T sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur yang seperti diamanahkan oleh para pendiri bangsa indonesia.

B. Pengertian
Program SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan program pendidikan profesi Guru.

C. Tujuan
1.    Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik.
2.    Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah pendidikan, dan memiliki jiwa ketahanmalangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
3.    Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T.
4.    Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti program profesi guru (PPG).

D. Ruang lingkup SM-3T
1.      Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang keahlian dan tuntutan kondisi setempat.
2.      Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
3.      Melakakukan kegiatan ektrakurikuler
4.      Memebantu tugas-tugas yang terkait dengan manajemen pendidikan di sekolah.
5.      Melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan pendidikan di daerah SM-3T.
6.      Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.

E. Landasan yuridis
1.      UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.      UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3.      PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.      PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
5.      Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
6.      Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Komnpetensi Guru Konselor.
7.      Permendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
8.      Permendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Bagi Guru Dalam Jabatan.
9.      Kepmendiknas nomor 126/P/2010 tentang penetapan LPTK Penyelenggaara PPG bagi Guru Dalam Jabatan.
10.  Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang Penetapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
11.  Keputusan Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang penetapan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) penyelenggara sarjana mendidik di daerah 3T (SM-3T).



F. Waktu pelaksanaan

Program SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan Program PPG selama satu tahun sampai dua semester di LPTK penyelenggara.
Implementasi program SM-3T pada tahun 2014, direncanakan dimulai September 2014 sampai Agustus 2015, sedangkan untuk pelaksanaan program PPG direncanakan dimulai januari 2016.
Sebelum peserta diberangkatkan ke daerah sasaran, wajib mengikuti serangkaian kegiatan prakondisi yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara denganpola 120 JP (lebih kurang 12 hari) untuk membekali kesiapan akademik, mental, fisik dan survival (ketahanmalangan) peserta SM-3T.


BAB II
KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN

A.      Kondisi Geografis
1.      Kabupaten Deiyai
Kabupaten Deiyai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Dulunya pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Paniai. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kabupaten ini memiliki pemandangan yang sangat indah, dikelilingi oleh pegunungan dan ditengah kabupaten terdapat sebuah Danau yang indah, yakni Danau Tigi. Danau ini merupakan salah satu pesona alam yang dimiliki oleh warga kabuaten Deiyai. Kabupaten Deiyai secara geografis terletak pada 402 42,12 Lintang Selatan dan 1360 16 48,32" Bujur Timur diketinggian 1700 meter diatas permukaan laut.
Dasar hukum pembentukan kabupaten ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 55. Pusat pemerintahan berada di Tigi. "Pemekaran diharapkan tidak membebani keuangan negara," kata Menteri Dalam Negeri Mardiyanto saat menyampaikan pandangan pemerintah dalam rapat paripurna pengesahan pembentukan 12 daerah pemekaran baru di Gedung MPR/DPR, Rabu (29/10). Ke-12 daerah baru tersebut, yaitu Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Pringsewu (ketiganya di Provinsi Lampung), Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat (di Provinsi Sumatera Barat), Kabupaten Tombrauw (Provinsi Papua Barat). Kemudian Kabupaten Pularu Morotai (Provinsi Maluku Utara), Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Deiyai (di Provinsi Papua), Kabupaten Sabu Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Kabupaten Tangerang Selatan di Provinsi Banten.
Deiyai merupakan sebuah kabupaten di provinsi Papua yang kondisi topografinya didominasi oleh morfologi rangkaian pegunungan Deiyai dengan tebing yang sangat curam serta diselingi oleh danau Tigi, gunung Deiyai, dan gunung Waiyei, juga dikelilingi kali yawei yang menembus gunung Waiyei hingga ke lautan Arafura. Kaya akan sumber daya alam dengan panorama alam yang sangat indah, serta keragaman kesenian tradisional dan memiliki legenda yang menarik.


Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten Deiyai
Kota Waghete terletak dipinggir danau purba yang berada di Provinsi Papua, yakni danau Tigi, wilayah Tigi merupakan satuan lembah dengan kemiringan 0-15%, sedangkan kota Waghete sendiri secara keseluruhan kondisi topografi wilayahnya cukup barvariasai yaitu antara 0 s/d 45% ketinggian >45% terlihat disekitar area rencana pengembangan bandara disekitar wilayah tengah dan utara, ketinggian relatif datar 0-15% terlihat dibagian selatan, utara, dan terutama disekitar danau Tigi.
a.    Batas Administrasi
Posisi kabupaten Deiyai terletak di antara : 402 42,12 Lintang Selatan dan 1360 16 48,32" Bujur Timur diketinggian 1700 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 55 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Deiyai di Provinsi Papua, maka wilayah Kabupaten Deiyai mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :





Tabel 2.1
Batas Wilayah Kabupaten Deiyai
Batas Utara
Distrik Yatamo Kabupaten Paniai
Batas Selatan
Distrik Mimika Timur dan Distrik Mimika Barat Kabupaten Mimika
Batas Barat
Distrik Kamu Selatan dan Distrik Kamu Timur Kabupaten Dogiyai
Batas Timur
Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai





          

Gambar 2.2 Peta batas wilayah Kabupaten Deiyai

b.    Pemerintahan
Kabupaten yang wilayahnya mengelilingi Danau Tigi ini ber-ibukota di Distrik Tigi. Bupatinya sekarang berkantor di kota Waghete, yang masuk wilayah Distrik Tigi. Kantor Bupati baru selesai dibangun pada 2010, dibangun di atas tanah seluas 500 x 300 meter persegi, yang dibeli dari masyarakat setempat. Sedangkan sementara ini masih dilakukan pembenahan terhadap seluruh gedung pemerintahan.



Lambang Kabupaten Deiyai
Moto: Dou Gaii Ekowaii
Peta lokasi Kabupaten Deiyai
Koordinat:
Dasar hukum
UU RI Tahun 2008 Nomor 55
Tanggal
26 November 2008
Pemerintahan
 - Bupati
Dance Takimai
 - DAU
Rp. 336.371.266.000.-(2013)[1]
Luas
537,39
Populasi
 - Total
38.301 jiwa (2007)
 - Kepadatan
71
Demografi
Pembagian administrative
 - Kecamatan
5
 - Kelurahan
31
 - Situs web
deiyaikab.go.id
Gambar 2.3 Lambang dan Peta Kabupaten Deiyai




c.    Kecamatan
Kabupaten Deiyai dibentuk dari bekas sebagian wilayah Kabupaten Paniai,terdiri dari 5 kecamatan atau Distrik yang tersebar di 31 desa atau kampung.
Tabel 2.2
Pembagian Wilayah Kecamatan Deiyai Berdasarkan Distrik
No.
Distrik
Desa/Kampung
1
Kopai, Kopai II, Woge
2
Komauto
3
Bomou, Bomou II, Okomokebo, Waghete I, Waghete II, Ugiya, Yaba
4
Ayate, Bagou, Dagokebo, Deemago, Digibagata, Diyai, Jinidoba, Onago, Piyakadimi, Tenedagi, Wagomani, Widi Mey, Widuwakiya, Yenudoba
5
Dakebo, Damabagata, Edagotadi, Gagokebo, Kokobaya, Watiyai

2.      SMP YPPK Waghete
SMP YPPK Waghete terletak di Wilayah Waghete II, Distrik Tigi. Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah swasta Katolik yang berada dalam naungan Yayasan Prasekolah dan Pendidikan Katolik Tillemans. Lokasi Gedung sekolah terletak di kota kecamatan. Lokasi Sekolah ini sangat strategis karena berdekatan pinggir jalan kota, dan berada diantara Pasar dan kantor-kantor pemerintahan seperti: Kantor Bupati, Kantor DPRD, KPU, UPTD, Koramil. Kurang lebih 400 Meter sebelah timur laut bangunan sekolah terdapat Bank BPD Papua.
  Batas geografis lokasi sekolah
Sebelah Timur           : SD YPPK Waghete
Sebelah Utara                        : Permukiman Penduduk
Sebelah Barat                        : Danau Tigi
Sebelah Selatan         : Pastoran Paroki St. Yohanes Pemandi Waghete
         Dari Rumah Ke Sekolah                              Dari Sekolah Ke Rumah
Gambar 2.4 Batas Geografis Lokasi Sekolah
Rute perjalanan menuju lokasi sekolah ini tidak sulit karena terlatak dipusat kota kecamatan. Keadaan jalanan disekitar sekolah sudah beraspal. Untuk berangkat menuju sekolah, sebagian siswa menempuh perjalananan dengan berjalan kaki. Ada pula yang menggunakan transportasi umum seperti ojek dan hanya sedikit siswa yang menempuh perjalanan ke sekolah dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau sepeda.
Saat ini, ruang kelas yang digunakan hanya sebanyak 5 kelas karena disesuaikan dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. Kelas VII sebanyak dua kelas, kelas VIII sebanyak dua kelas dan IX satu kelas. Sekolah ini mendapat perhatian dari pemerintah sehingga terdapat beberapa gedung baru yang telah dibangun, baik ruang kelas, ruang guru maupun laboratorium dan sudah dipergunakan. Ruang guru dan ruang Kepala Sekolah sendiri masih menggunakan gedung lama yang dikatakan sebagai gedung peninggalan Belanda.
                             Ruang Kelas VII                            Ruang Kelas VIII dan Kelas IX
Gambar 2.5 Ruang Kelas SMP YPPK


B.            Kondisi Demografis
1.      Kabupaten Deiyai
Kabupaten Deiyai didomisili oleh masyarakat dari suku Mee. Suku Mee merupakan suku penduduk asli dari kabupaten Deiyai. Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Deiyai sementara adalah 62.998 orang, yang terdiri atas 31.843 orang laki-laki dan 31.115 penduduk perempuan. Dari hasil Sensus Penduduk sebesar 42,03 persen penduduk Deiyai tinggal di daerah Tigi Barat, hal ini mengindikasikan penyebaran penduduk Deiyai paling banyak ada di daerah tersebut. Dari lima distrik yang ada di Kabupaten Deiyai, Distrik Kapiraya yang memiliki penduduk paling sedikit, hal ini tampak dari kecilnya persentase penduduk yang mendiami, yakni hanya sekitar 5,90 persen. Tigi Barat, Tigi dan Tigi Timur adalah tiga distrik dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak, masingmasing berjumlah 26.476 orang, 14.620 orang dan 10.592 orang. Distrik Kapiraya yang merupakan distrik paling sedikit penduduknya dan hanya memiliki 5,9 persen penduduk Deiyai yaitu sebanyak 3.714 orang.
Selain itu, kabupaten Deiyai juga didomisili oleh suku pendatang. Suku pendatang, sebutan dari masyarakat sekitar, berasal dari berbagai daerah, dari Makasar, Button, Manado, Toraja, Biak, bahkan Timor. Suku pendatang berdomisili di kota kecamatan, Waghete I dan Waghete II.

2.      SMP YPPK Waghete
SMP YPPK Waghete mempunyai Jumlah siswa sebanyak 171 orang, yakni terdiri dari 78 siswa kelas VII yang tediri dari dua rombongan belajar; 62 siswa kelas VIII yang tediri dari dua rombongan belajar; dan 34 siswa kelas IX yang tediri dari satu rombongan belajar. Data tersebut dirinci dalam tabel ini:
Tabel 2.3
Data Siswa dan Rombongan Belajar
No.
Kelas
Jumlah
Jumlah
Perempuan
Laki-Laki
1.
VII A
16
23
39
2
VII B
19
20
39
3
VIII A
18
14
32
4
VIII B
17
13
30
5
IX
12
22
34
Jumlah
82
92
174


        
              Siswa kelas VII A SMP YPPK WAGHETE       Siswa kelas VII B SMP YPPK WAGHETE




        
           
           Siswa kelas VIII A SMP YPPK WAGHETE          Siswa kelas VIII B SMP YPPK WAGHETE

 
Siswa Kelas IX SMP YPPK WAGHETE
Gambar 2.6 Jumlah Siswa Berdasarkan Rombongan Belajar

C.           Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya
1.      Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya
a.    Pertanian





                                                                       

Gambar 2 .7 Lahan Pertanian
           
Tersedia lahan pertanian yang cocok untuk pengembangan tanaman pangan dan perkebunan seluas kurang lebih 1.177.855 ha. Hasil pertanian dan perkebunan yang terbesar adalah ubi-ubian termasuk patatas dan keladi serta sayur-mayur yang meliputi sayur kol, wortel, jeruk dan sebagainya disemua distrik belum banyak yang dipasarkan.

b.   Potensi Hutan









Gambar 2.8 Potensi Hutan

Tersedianya hutan di Kabupaten Deiyai terdiri dari 35,75% hutan swaka dan hutan wisata 12,6%, hutan lindung 48.76% serta hutan lainnya 2,95% sedangkan potensi hasil hutan yang sudah diolah dan masuk ke pasaran umum antara lain rotan, damar, kulit masohi, kayu gahara, minyak lawang dan minyak kayu putih.
Jenis tumbuhan lain yang diinfentalisir sesuai hasil survey terdapat di seluruh hutan wilayah Kabupaten Deiyai yang terdiri dari Medang,Pulai, Agatkis, Nyoto, Bau, Merban, karse, Avtale, Nase, Sinore, Ampou, Aimamvian, Kenari, Neusindor, Melun, Bitanggur, dan Binuang.
Sedangkan di daerah Kapiraya dan Bowobado banyak terdapat pohon damar yang menghasilkan damar dalam jumlah besar dan merupakan barang dagangan yang sangat komersil.



c.    Pertambangan
Bahan galian tambang yang terdapat di Kabupaten Deiyai pada umumnya bernilai tinggi. Kandungan bahan galian tambang terdapat diseluruh wilayah distrik. Namun sejauh ini belum ada pihak swasta atau investor yang menaruh perhatian pada sektor pertambangan ini. Bahan tambang tersebut antara lain ; emas, batu-bara, besi, tembaga, perak serta galian golongan c yaitu pasir besi.

d.   Perdagangan
    
Gambar 2.9 Aktifitas Perdagangan  

Kebijakan pembangunan perdagangan diarahkan untuk pengembangan perdagangan yang efektif dan efisien guna mencapai kelancaran distribusi barang dan jasa melalui pemantapan dan penyaluran, penciptaan harga yang wajar dan bersaing. Sejauh ini tersedia sebuah pasar tradisional harian yaitu Pasar Wahgete dan beberapa pasar mingguan yang terdapat di masing-masing distrik. Sistem perdagangan yang dahulu masih menggunakan sistem barter berangsur-angsur beralih dengan menggunakan uang seiring dengan berkembangnya waktu dan pola pikir masyarakat.


e.    Perikanan








                                               Gambar 2.10 Aktifitas Perikanan
   
Potensi perikanan Kabupaten Deiyai khususnya perikanan air tawar atau danau sangat potensial. Ikan air laut tidak ada mengingat kabupaten ini terletak didaerah pegunungan. Pada saat ini masyarakat mengembangkan perikanan darat dengan kolam ikan atau tambak di area pekarangan rumah. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas dan mujair serta udang. Selain itu, Danau Tigi masih menyimpan potensi perikanan yang terus digunakan warga masyarakat sebagai sumber penghasilan.
f.     Peternakan

      
Gambar 2.11 Hewan Ternak
Alam Deiyai yang luas dengan hutannya lebat memberikan manfaat tersendiri bagi masyarakat Deiyai dalam mengembangkan sektor peternakan.  Berdasarkan data Dinas Peternakan kabupaten Deiyai penyebaran produksi peternakan masih berkonsentrasi pada distrik-distrik tertentu. Misalnya peternakan sapi yang tersebar di dua distrik saja yaitu Distrik Tigi Barat dan Tigi Timur, sedangkan peternakan babi, kambing, unggar, hampir merata diseluruh distrik. Selain secara swadaya, program pembangunan telah menerapkan berbagai program pemberdayaan masyrakat seperti PNPM yang telah banyak membantu warga untuk memperoleh kesempatan beternak dan memiliki pengetahuan mengenai bibit penyakit dan cara pencegahannya melalui penyuluhan-penyuluhan lapangan yang dilakukan oleh petugas.
Tabel 2.4
Jumlah ternak menurut Distrik di Kabupaten Deiyai
NO
Distrik
Babi
Sapi
Kambing/
Domba
Ayam
Kampung
Itik
Manila
1
Tigi
1866
183
2903
8460
2469
2
Tigi Timur
2116
29
1109
3209
210
3
Tigi Barat
2311
265
442
2010
1347
4
Kapiraya
1207
12
234
2331
3421
5
Bouwabado
987
9
112
2109
133
Jumlah
8487
498
4800
18119
7580






g.    Obyek Wisata Alam




                                                                                           


                                                             
                                               
                                               Gambar 2 .12 Wisata Alam
Obyek wisata alam yang terdapat pada kabupaten Deiyai adalah Danau Tigi yang merupakan kebanggaan masyarakat kabupaten ini dengan airnya yang jernih dan sejuk. Selain itu ada sebuah pulau di sebelah utara Kabupaten Deiyai Duwaamoo yang masih memiliki hutan yang asli dengan udara sejuk khas pegunungan serta panorama alam yang indah.
h.   Budaya







                                                                  
                                                   Gambar 2.13 Budaya (Moge dan Kotega )
Masyarakat kabupaten Deiyai yang sebagian besar adalah Suku Mee mempunyai kekhasan budaya dan adat istiadat yang masih kental termasuk dalam hal berpakian seperti penggunaan Koteka dan Moge serta ritual khusus dalam upacara adat dan keagamaan masih terus terpelihara dengan baik oleh masyarakat suku Mee dari generasi ke generasi.

2.      Kondisi Pendidikan
a.    Profil Sekolah
Nama Sekolah
: SMP YYPK Waghete
N P S N
: 60302449
Alamat
: Jln. Trans Waghete II, Distrik Tigi
Nama Yayasan
: YPPK Tillemans
Nama Kepala Sekolah
: Ice Pekei, S.Pd
Kategori Sekolah
: Potensial
Tahun beroperasi
: 1967 - sekarang

b.    Denah Sekolah
(Denah Sekolah terlampir)
c.    Data Guru/Tenaga Pendidik SMP YPPK Waghete
(Data Guru terlampir).
d.   Data Siswa
Jumlah siswa/siswi SMP YPPK yang aktif sampai pada saat ini adalah 141 anak. Berikut ini jumlah anak per kelas di SMP YPPK Waghete; (Data siswa/siswi terlampir)
e.    Data Ruangan
1.      Data Ruangan Kelas
Jumlah ruangan kelas yang ada di sekolah SMP YPPK Waghete sebanyak 8 ruangan. 5 ruangan yang dipakai sedangkan 3 ruangan tidak terpakai. 5 ruangan yang terpakai tersebut, digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas VII A, VII B, VIII A, VIII B dan IX. Sedangkan 3 ruangan yang belum terpakai merupakan ruangan yang baru dibangun.
2.      Data Ruangan Lainnya yang terdapat di SMP YPPK Waghete
a.       Perpustakaan
b.      Lab IPA
c.       Lab Komputer

























BAB III
FORMAT KEGIATAN
A.       BIDANG PENDIDIKAN
Nama Peserta
: Yermias Lomba, S.Pd
Bidang Ilmu
: PJKR
LPTK Penyelenggara
: Undana
Daerah Sasaran
: Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua

NO
Materi Kegiatan
Hasil
1
Menyusun RPP

2
Menyusun bahan ajar

3
Menyusun alat dan media pembelajaran

4
Menyusun perangkat assesmen

5
Melaksanakan tugas mengajar

6
Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan

7
Membantu administrasi pendidikan di sekolah

8
Melaksanakn kegiatan ekstrakurikuler

9
Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran




Waghete, ....................... 2015
           Mengetahui
         Kepala Sekolah




         Ice Pekei S.Pd   
NIP. 19790106 2002 12 2006


Peserta Program SM3T


Yermias Lomba, S.Pd




B.       BIDANG KEMASYARAKATAN
Nama Peserta
: Yermias Lomba, S.Pd
Bidang Ilmu
: PJKR
LPTK Penyelenggara
: Undana
Daerah Sasaran
: Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua

NO
Materi Kegiatan
Hasil
1
Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintegrasikan dengan program POSDAYA

2
Membina kegiatan pendidikan non formal

3
Pembinaan kepemudaan

4
Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan





Waghete, ....................... 2015
Mengetahui
Kepala Desa / Pejabat yang Ditunjuk





Peserta Program SM3T



Yermias Lomba, S.Pd



BAB IV
PELAKSANAAN
A.    BIDANG PENDIDIKAN
Nama Peserta
: Yermias Lomba, S.Pd
Bidang Ilmu
: PJKR
LPTK Penyelenggara
: Undana
Daerah Sasaran
: Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua

NO
Materi Kegiatan
Hasil
1
Menyusun RPP
2
Menyusun bahan ajar
3
Menyusun alat dan media pembelajaran
4
Menyusun perangkat assesmen
5
Melaksanakan tugas mengajar
6
Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan
7
Membantu administrasi pendidikan di sekolah
8
Melaksanakn kegiatan ekstrakurikuler
9
Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran
Keterangan : √ : Ada
X : Tidak Ada


Waghete, ....................... 2015
         Mengetahui
       Kepala Sekolah


        Ice Pekei, S.Pd
NIP. 19790106 2002 12 2006


Peserta Program SM3T


Yermias Lomba, S.Pd



DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN
 


Gambar 4.1
Kegiatan Pramuka Siswa / Siswi Yang Di Bina Oleh Guru – Guru SM3T

 
Gambar 4.2
Mendampingi Siswa / Siswi Mengikuti Pentas Seni Se- Kabupaten Deiyai
 
Gambar 4.3
Mengikuti Work Shop Kurikulum K 13 Bagi Guru Tingkat SMP. SMA dan SMK Se Kabupaten Deiyai TA 2014

Gambar 4.4
Peer Teaching pada saat mengikuti Work Shop Kurikulum K 13 Bagi Guru Tingkat SMP,SMA dan SMK Se Kabupaten Deiyai TA 2014


 

Gambar 4.5
Menjadi Wasit Bola Voli Terpal Dalam Rangka Memeriahkan Ulang Tahun Pelindung Sekolah SMP YPPK Waghete

 
Gambar 4.6
Pemberian Hadiah Kepada Siswa / Siswi Yang Mengikuti Lomba Dalam Memeriahkan Ulang Tahun Pelindung Sekolah SMP YPPK Waghete



B.     BIDANG KEMASYARAKATAN
Nama Peserta
: Yermias Lomba, S.Pd
Bidang Ilmu
: PJKR
LPTK Penyelenggara
: Undana
Daerah Sasaran
: Kabupaten Deiyai, Propinsi Papua

NO
Materi Kegiatan
Hasil
1
Menjadi wasit bulu tangkis dalam kegiatan ikatan keluarga toraja (IKT)
2
Membina kegiatan pendidikan non formal
3
Pembinaan kepemudaan

4
Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan



Waghete, ....................... 2015
Mengetahui
Kepala Desa / Pejabat yang Ditunjuk






Peserta Program SM3T



Yermias Lomba, S.Pd








DOKUMENTASI PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG KEMASYARAKATAN
 



Gambar 4.7
Menjadi Wasit Bulu Tangkis Dalam Kegiatan Ikatan Keluarga Toraja (IKT)


Gambar 4.7
Mengikuti ibadah Misa arwah Almarhum Ibu Agustina Ta’dung


C.    FAKTOR PENDUKUNG
Faktor pendukung yang ada di sekolah SMP YYPK Deyai-Waghete selama penulis menjalankan tugas di tempat ini yaitu:
1.       Mendapatkan dukungan moril dari kepala sekolah serta guru-guru yang ada di SMP YPPK Deiyai-Waghete.
2.       Mendapat perhatian dan dukungan dari kepala bidang sekolah menegah.
3.      Adanya respon positif dari orang tua murid selama peserta menjalankan tugas di SMP YPPK Waghete.
4.      Kondisi lokasi sekolah sangat strategis karena terletak di pusat kota kecamatan/distrik.

D.    KENDALA YANG DIHADAPI
Kendala yang di hadapi selama menjalankan tugas di SMP YPPK Waghete adalah:
1.      Penulis  harus mengajar lebih dari satu mata pelajaran Komputer (TIK), dan bukan merupakan bidang keahlian latar belakang ilmu yang di pelajari selama dalam masa perkuliahan yaitu Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PKJR)
2.      Masih terbatasnya jumlah guru yang ada.
3.      Mata pelajaran yang dibina oleh seorang guru tidak sesuai dengan bidang keahlian  yang dimiliki.
4.      Kebiasaan peserta didik yang tidak biasa memakai sepatu ketika datang ke sekolah.
5.      Kebiasaan peserta didik menggunakan bahasa daerah ketika berada di sekolah.
6.      Kebiasan hidup peserta didik yang kurang baik dalam lingkungan, sehingga berimbas pada tindak kenakalan remaja di lingkungan sekolah.
7.      Kurangnya sarana prasarana yang ada.

E.      SOLUSI YANG DITEMPUH
Solusi yang di tempuh dalam mengalami kendala selama menjalankan tugas di SMP YPPK Waghete yaitu:
1.       mengadakan kerjasama dan koordinasi yang baik, baik itu dengan kepala sekolah maupun guru-guru yang ada di sekolah tersebut, mengenai pembagian tugas mengajar, maupun mengenai keadaan siswa yang ada
2.      Membudayakan bahasa indonesia di sekolah.
3.      Mendidik  siswa mengenai pentingnya menggunakan sepatu ke sekolah.
4.      Menigkatkan kesadaran peserta didik mengenai akibat dan dampak dari kebiasaan hidup yang tidak baik, yang berimbas pada kenakalan remaja di sekolah.

F.  NILAI POSITIF YANG DAPAT DIPETIK
Nilai positif yang dapat dipetik selama penulis menjalankan tugas di SMP YPPK Deiyai-Waghete, ialah penulis  belajar bahwa mengajar itu bukan saja dengan menggunakan ilmu yang kita dapat selama dibanggku perkuliahan. Tetapi mengajar anak didik harus menggunakan hati. Bukan saja berusaha mengasah otak mereka menjadi orang yang pintar, tetapi lebih daripada itu ialah mengasah kepribadian mereka menjadi, anak teladan, percaya diri, dan memiliki budi pekerti yang baik.

























BAB V

PENUTUP

A.    KESIMPULAN
            SMP YPPK Deiyai-Waghete merupakan satu-satunya sekolah swasta Katolik yang berada dalam naungan Yayasan Prasekolah dan Pendidikan Katolik Tillemans. Lokasi Gedung sekolah terletak di kota kecamatan. Saat ini, ruang kelas yang digunakan adalah sebanyak 5 kelas karena disesuaikan dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak. Kelas VII sebanyak dua kelas, kelas VIII sebanyak dua kelas dan Kelas IX sebanyak satu kelas. Sekolah ini mendapat perhatian dari pemerintah sehingga terdapat beberapa gedung baru yang telah dibangun, baik ruang kelas, ruang guru maupun laboratorium, namun belum dipergunakan. Ruang guru dan ruang Kepala Sekolah sendiri masih menggunakan gedung lama yang dikatakan sebagai gedung peninggalan Belanda
            Dari hasil observasi dari kegiatan belajar mengajar dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di SMP YPPK Deiyai-Waghete sudah berjalan dengan baik dan semestinya.

B.     SARAN
            Dari pelaksanaan pengabdian dalam program SM-3T ini maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
1.      Pemerintah maupun dari pihak yayasan harus mengatasi masalah kekurangan tenaga guru, karena jumlah guru yang terbatas tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada.
2.      Pemerataan sarana dan prasarana sekolah, agar kegiatan belajar mengajar juga dapat berkembang dengan baik.
3.      Program SM-3T harus dilanjutkan untuk periode yang mendatang (untuk kabupaten Deiyai).




No comments:

Post a Comment